Di Benteng Kokoh Kematian Pasti Akan Menjumpaimu

Segala puji hanyalah milik Allah. Dimana Dia Maha Kuasa untuk menguasai nyawa-nyawa yang ada di setiap hamba-hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Shallallahu ‘alaihi wa salam para keluarganya dan para pengikutnya.

Benteng, apa yang ada di benak kita apabila kita mendengar kata ini?

Benteng yang kokoh yang akan melindungi seseorang yang tinggal di dalamnya dari sergapan musuh. Benteng yang kokoh yang menjanjikan keamanan dan ketentraman.

Benteng yang kokoh yang merupakan salah satu tempat dimana seseorang akan selamat dari mara bahaya. Tetapi ingatlah bahwasanya seseorang yang apabila tinggal di dalam benteng yang kokoh itu, mustahil dia bisa lolos dari sesuatu yang dinamakan kematian.

Allah Azza Wajalla telah menjelaskan kepada kita di dalam firman-Nya.

اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ

“Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.” (An-Nisa 78)

Kebanyakan manusia ketika dia memiliki harta, istana atau penjaga-penjaga dia lupa akan siapa dirinya. Seakan-akan dia adalah seorang raja yang berkuasa dan akan hidup selamanya. Akan tetapi Allah Ta’la telah membantahnya, entah mereka memiliki pasukan untuk berdiri menghadang atau dengan hartanya untuk menopang kehidupannya untuk kehidupan yang abadi dan selamat akan kematian. Maka Allah menjelaskan dalam firman-Nya.

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Al-Jumuah : 8)

Maka ketika kita di dalam keadaan lapang jangan pernah ada di dalam hati ini rasa selamat dari segala bentuk fenomena kematian. Begitu banyak dari generasi-generasi yang sebelumnya, raja-raja yang tinggal di istana pun turut meninggal, padahal di sisinya pengawal-pengawal setia yang senantiasa menjaganya. Atau betapa banyak dari orang-orang diberi harta yang berlebih akhirnya terkujur kaku meninggalkan dunianya, padahal dengan hartanya dia bisa menopang dengan alat-alat medis modern untuk mencegah dirinya sakit. Sebagaimana firman Allah yang tidak ada keraguan di dalamnya.

Simak:   Mengasingkan Diri Ketika Masyarakat Rusak

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (Al-Ankabut : 57)

Dan Allah Azza Wajalla juga berfirman.

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (Al-A’raf : 34)

Seseorang yang apabila telah datang waktunya untuk meninggalkan dunia ini. Maka mustahil dia bisa menunda kematiannya atau mempercepatnya. Walaupun setiap harinya seorang hamba yang tak pernah tertimpa sakit ataupun musibah padanya. Maka ketahuilah bahwa suatu saat dia akan di gotong dan dibawa di atas kerenda dan akhirnya diantarkan ke tempat pemakamannya.

Maka pembaca yang beriman, siapkah kita untuk berjumpa dengan kematian?

Suatu ketika rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam memakamnya sosok jenazah. Beliau bersabda.

أكثروا ذكر هادم اللَّذات: الموت

“Maka perbanyaklah untuk kalian dari mengingat penghancur kenikmatan dunia (kenikmatan dari angan-angan manusia) (yang dia adalah) kematian.” (HR Tirmidzi di shahihkan Ibnu Hibban)

Allah Azza Wajalla mengingatkan hamba-Nya agar tidak tertipu dengan kehidupan dunia.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali Imran : 185)

Jangan sampai kita tertipu dengan benteng kokoh yang kita miliki. Karena bahwasanya Allah adalah yang Maha Besar dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Simak:   5 Cara Mudah Beramal Sholeh

Kalaupun kita tidak mampu menghadapi malaikat maut, maka jangan tertanam di hati ini rasa sombong atas apa yang kita miliki.

Untaian nasihat dari Ustadz M Chusnul Yakin, S.Th.I., M.Pd.I rahimahullah

Simak Mutiara Nasihat beliau lainnya

Kunjungi di sini.

Total
1
Shares
Tinggalkan Balasan
Previous Post
Pentingnya Belajar Aqidah

Pentingnya Belajar Ilmu Aqidah Bagian 22 min read

Next Post
Amal Tergantung pada Niat

Amal Tergantung pada Niat di Hati3 min read

Related Posts