Kajian Firqatun Najiyah bersama Ustadz Fadlan Fahamsyah Lc., M.H.I dengan tema “Dimana Allah?”. Pertanyaan tentang Dimana Allah? merupakan pertanyaan syar’i, karena dari jawabannya akan diketahui tingkat keimanan seseorang. Kita belajar untuk mengenal Allah agar kita lebih mencintai Allah. Karenanya kita wajib mengilmui tentang Allah, namun berilmu tentang Allah harus sesui dengan apa yang telah Allah sampaikan kepada kita. Yang paling mengetahui tentang Allah adalah Allah sendiri, yang kemudian disampaikan kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam. Setelah Allah dan Rasulnya yang paling mengetahui tentang Allah adalah para sahabat. Maka dalam belajar ilmu tentang Allah harus sesuai dengan perkataan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam dan pemahaman para sahabat.
Dalil dari Alqur’an tentang dimana Allah
Umat islam saat ini ketika ditanya dimana Allah? maka mereka akan memberikan jawaban yang berbeda-beda. Ada yang menjawab Allah berada diatas arsy, ada yang menjawab Allah ada di urat nadi, dan ada pula yang men jawab Allah ada dimana-mana. Lalu bagaimana seharusnya seorang mukmin menjawab pertanyaan Dimana Allah? Maka untuk menjawabnya kita harus mendengarkan apa yang Allah sampaikan tentang diri-Nya dalam Al Qur’an. Allah berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا ۚ إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ ۚ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۖ وَمَكْرُ أُولَٰئِكَ هُوَ يَبُورُ
Artinya: Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.(QS Al Fathir 10)
Lalu Allah berfirman:
(4)مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ(3)تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Artinya: (yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (QS Ma”arij 3-4)
Dalam dua firman Allah diatas terdapat kata naik yang berarti bahwa Allah berada diatas. Kemudian Allah juga berfirman:
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى
Artinya: Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. (QS Al A’la 1)
Dalam surat Al A’la ayat yang pertama yang dimaksud dengan tinggi adalah tinggi Dzatnya, tinggi sifatnya dan tinggi kekuasaannya.
Dalil selanjutnya dari Al Qur’an adalah:
لرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ
Artinya: (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy.
Dari ayat diatas jelas dalil bahwa Allah berada diatas Arsy. Dan Arsy Allah berada dilangit yang ketujuh.
Dalil dari Hadits bahwa Allah berada diatas
Banyak orang ketika ditanya dimana Allah? menolak bahwa Allah berada diatas dengan mentakwil ayat ayat Allah. Ketika Allah mengabarkan bahwa Allah istawa’ diatas Arsy orang mentafsirkannya dengan istawla dan ini dilarang. Dalil-dalil tentang sifat Allah wajib kita imani dengan apa adanya tanpa mentakwilnya. Imam Syafi’i berkata Allah berada diatas Arsy-Nya, diatas langit-Nya. Dia mendekat kepada makhluk-Nya sesuai kehendak Nya. Allah turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak Nya. Imam Abu Hanifah berkata barang siapa yang berkata ia tidak tahu dimana Tuhanku, entah berada di langit atau di bumi maka ia telah kafir. Simak kajian ini selengkapnya untuk mendapatkan faedah ilmu tauhid, semoga kajian yang kami hadirkan dapat memberi manfaat bagi antum semua.
Komentar