Kajian Bersama Ustadz Mubarak Bamualim berbicara mengenai Kalimat Tauhid dengan tema “Makna Kalimat Laaillahailallah” yang diselenggarakan masjid Al-Hidayah Surabaya.karena. Alhamdulillah kajian ini terselenggara sebagai sarana menuntut ilmu untuk mengkaji ayat Allah dan hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Yang dengannya Insya Allah ta’ala menjadi bekal bagi kita di dalam kehidupan kita di dunia ini.
Hakikat dari kehidupan kita adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala beribadah pada Allah Azza wa Jalla. Beribadah kepada Allah dengan ilmu dan landasan yang jelas. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghendaki bahwa hamba-hambanya beribadah kepadanya sesuai dengan apa yang diinginkan dan dikehendaki oleh Allah. Bukan dengan apa yang kita kehendaki sebagai manusia. Oleh karena itu Allah mengutus para rasul Allah menurunkan kitab-kitabnya untuk menjelaskan kepada manusia. Untuk menjelaskan kepada hamba-hambanya bahwa mereka mempunyai tugas di dunia ini adalah beribadah kepada Allah. Dan juga para nabi tersebut mengajarkan kepada mereka bagaimana mereka beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka ibadah kepada Allah bukan dengan perasaan. Bukan pula dengan hawa nafsu atau bukan dengan naluri. Ibadah kepada Allah bukan dengan mimpi, tetapi beribadah kepada Allah Azza wa Jalla adalah dengan dalil dengan Quran dan Sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ini poin pertama yang harus kita pahami.
Makna Kalimat Tauhid Laaillahailallah
Dalam kajian ini akan dibahas tentang kalimat Laailahaillallah. Kalimat laa ilaaha illallah merupakan kalimat tauhid. Kalimat Laaillahailallah memiliki makna yang paling tepat adalah tiada sesembahan yang haq untuk disembah kecuali Allah. Dakwah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ketika pertama kali diutus oleh Allah Azza wa Jalla di Kota Mekah adalah kalimat Lailahaillallah. Beliau mendapat tantangan yang besar dari kaumnya dari para pemimpin musyrikin. Orang-orang ahli syirik di zaman itu dari para pemimpin Quraisy. Banyak kaum mukminin kemudian ditindas dan sebagian mereka disiksa karena mengucapkan kalimat tauhid. Maka dari itu Rasulullah yang karena kasih sayangnya kepada para sahabat beliau, memerintahkan mereka untuk hijrah dari Mekah ke negeri habasyah.
Perjalanan dakwah mengajak umat kepada kalimat lailahaillallah tentang makna dari kalimat Lailahaillallah ini yang memang diperjuangkan oleh Rasulullah Shallallahu wasallam. Karena kalimat tauhid yang diperjuangkan ini adalah misi dan tugas para Anbiya untuk menyampaikan kepada manusia. Para nabi dan rasul mendakwahkan kalimat tauhid dengan resiko yang besar. Alhamdulillah kita hidup di negeri yang memberikan kebebasan untuk berdakwah untuk menjalankan ibadah dijaga oleh pihak keamanan. Semoga Allah berikan kebaikan pada mereka yang besar nikmat yang kita rasakan sekarang ini. Maka dari itu kalau kita diuji dengan ujian yang kecil hadapilah dengan lapang dada hadapilah dengan senyum hadapilah dengan bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Saya sungguh bergembira ketika melihat generasi muda dari umat ini, mereka mendatangi masjid masjid Allah. Duduk di majelis majelis ilmu untuk mempelajari kitab Allah dan sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan penuh tertib dengan tenang. Ini suatu hal yang patut kita syukuri dan patut kita memberikan apresiasi. Kita menjunjung tinggi nikmat Allah tersebut dengan meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kedudukan Kalimat Tauhid
Kalimat tauhid adalah kalimat yang Allah perintahkan untuk disampaikan oleh para Anbiya dan para rasul, dan juga kepada manusia terakhir adalah nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Allah mengutus beliau kepada seluruh umat manusia dimanapun mereka berada. Apapun warna kulit mereka di belahan bumi manapun mereka tinggal mereka diwajibkan untuk mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Karena Allah mengutus beliau Alaihi sholatu Wassalam untuk seluruh umat manusia. Dalam membawa kalimat Lailahaillallah beliau Alaihi sholatu Wassalam dilanjutkan oleh para ulama dilanjutkan oleh para Dai dan mubaligh yang menyeru manusia ke jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kalimat Lailahaillallah mungkin dikatakan oleh sebagian ulama sebagai sebaik-baiknya kalimat. Yang dengan kalimat tauhid ini Allah ciptakan langit dan bumi dan seluruh makhlukNya. Allah menciptakan manusia dan seluruh ciptaannya dengan dalam rangka kalimat Lailahaillallah ini. Maka Allah berfirman “Dan tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka beribadah menyembah aku”. Karena kalimat tauhid ini pula Allah menurunkan kitab-kitabnya dan dengan kalimat ini pula Allah mensyariatkan syariatnya. Allah menetapkan aturan-aturan nya dalam rangka melaksanakan kalimat Lailahaillallah.
Pentingnya Kalimat Laaillahailallah
Imani lah kalimat Lailahaillallah dengannya akan dibagikan pahala dan ganjaran oleh Allah ta’ala kepada orang-orang yang beriman kepadanya. Yang menjalankannya, yang mewujudkan nya dalam hidupnya. Demikian pula sanksi dan azab dan siksaan juga akan ditimpakan karena kalimat Lailahaillallah yang tidak digubris. Yang tidak diimani dan yang tidak menjadi pegangan hidup bagi manusia. Maka yang demikian mereka pun diazab oleh Allah Ta’ala karena tidak beriman kepada kalimat tauhid tersebut. Dengan kalimat tauhid disatukan kiblat kaum mukminin menghadap ke Mekah. Karena kalimat laailahaillallah maka ada perbedaan Ahlul kiblah dan bukan Ahlul kiblah. Demikian pula dengan kalimat tauhid ini dibangun diatasnya agama Allah subhanahu wa ta’ala.
Dengan kalimat Laailahaillallah manusia terbagi menjadi kaum mukminin yaitu kaum yang beriman kepada Allah serta beribadah kepada-Nya. Lalu golongan yang kedua adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak menyembah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Dengan kalimat tauhid ini pula membedakan antara Al Abror, orang-orang yang berbuat baik dan orang-orang yang melakukan kejahatan. Dan dengan kalimat tauhid ini pula manusia terbagi menjadi 2 golongan, sekelompok di surga dan sekelompok di neraka. Allah adalah sumber kehidupan seorang mukmin, dan kalimat Lailahaillallah ini merupakan nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada seorang mukmin.
Mengucapkan kalimat Lailahaillallah muhammadurrasulullah ini nikmat yang terbesar kepada hamba-hambanya yang beriman. Oleh karena itu para ulama menyebutkan bahwa kalimat tauhid ini adalah kalimat Islam, kalimat yang dengannya seseorang masuk kedalam pintu atau bangunan Islam yaitu kunci surga. Semoga Allah menjadikan kita di antara hamba-hamba Allah yang dimasukkan kedalam surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala. kemudian kalimat Lailahaillallah adalah kewajiban bagi setiap makhluk bahkan jin dan manusia mereka mempunyai kewajiban untuk beriman kepada kalimat tauhid ini. Kalimat tauhid ini merupakan hak Allah kepada hamba-Nya. Artinya kewajiban hamba-hamba Allah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yaitu menegakkan beribadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Dalil Dari Al Qur’an Dan Hadits Mengenai Kalimat Tauhid Laaillahailallah
Dalil dari Al Qur’an dalam surat Al Anbiya ayat yang ke 25 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
Dalil dari Hadits Rasulullah Tentang Kalimat Tauhid
Nabi Alaihi Wasallam mengatakan kepada Muadz Bin Jabal wahai anak muda Sesungguhnya aku akan mengajarkan kepada engkau beberapa kalimat-kalimat yang penting “Tahukah engkau apakah hak Allah atas hamba-hambanya? Artinya apakah kewajiban para hamba Allah terhadap Allah merupakan pertanyaan khusus kepada umat ini agar mengetahui bahwasanya mereka mempunyai kewajiban terhadap Allah.
Kemudian Rasulullah mengatakan kepada Muadz Bin Jabal “Sesungguhnya yang harus diterima oleh Allah dari hamba-hambanya adalah mereka beribadah menyembah Allah. Maka kewajiban para hamba kepada Allah adalah menyembah Allah. Beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan jangan sekali-kali mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu. Ini kewajiban hamba Allah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apakah yang Allah berikan kepada hamba-hambanya jika mereka beribadah kepada Allah?” Dengan bahasa lain apa kewajiban Allah kepada hamba-hambanya kalau mereka beribadah pada Allah. Muadz bin Jabal menjawab Allah dan rasulnya lebih mengetahui. Dijawab “Kalau hamba-hamba Allah itu beribadah pada Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, Allah tidak akan mengazab mereka.”
Mungkin ada yang bertanya dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan imam muslim Apakah Allah mempunyai kewajiban pada hamba-hambanya? Jawabannya bahwa pada hakekatnya Allah tidak mempunyai kewajiban karena Allah Maha Kuasa Allah Maha Besar tiada yang memaksakan Allah. Allah mewajibkan dirinya untuk memberikan kepada hamba-hambanya yang mereka beribadah hanya kepada Allah menyembah hanya kepada Allah. Allah wajibkan atas dirinya untuk membalas mereka dengan memberikan ganjaran berupa mereka tidak akan diazab dan mereka dimasukkan dalam surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Wajibnya Memahami Kalimat Tauhid
Ada 2 pertanyaan yang akan ditanya oleh Allah pada hari kiamat dan pertanyaan itu sudah dibocorkan sekarang di dunia ini. Maka alangkah bodohnya orang yang sudah tahu pertanyaannya lalu dia tidak lulus dalam ujian. Apabila kita di dunia sudah diberitahu jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Kemudian kita tidak tahu jawabannya di hari kiamat kelak maka ia termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan kesempatan. Pertanyaan “Apa yang dahulu di bumi ini kalian sembah? Pertanyaan ini semua akan ditanya mulai dari Adam sampai yang terakhir lahir di muka bumi. kemudian pertanyaan kedua “Apakah jawaban kalian terhadap seruan para Rasul?”
Dari 2 pertanyaan ini jawabannya yang pertama adalah ketika ditanya “apa yang dahulu kalian menyembah ketika di dunia ini?” Maka jawabannya adalah dengan mewujudkan dan merealisasikan dalam diri kita kalimat Laailahaillallah. Beribadah hanya kepada Allah. Jawaban pertanyaan kedua “Apakah jawaban kalian terhadap panggilan para rasul?” Masing-masing umat akan menjawab dari tentang Rasul mereka. Sedangkan kita akan menjawab dalam potongan kedua kalimat syahadatain yaitu wa Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah. Yaitu mewujudkan panggilan Rasulullah dengan taat pada beliau, beriman kepada beliau. Melaksanakan perintahnya menjauhi larangannya mencintai beliau. Meletakkan beliau pada posisinya sebagai hamba Allah dan tidak bersikap melampaui batas kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam.2 pertanyaan ini yang pertama dijawab dengan kalimat Lailahaillallah dan pertanyaan kedua dijawab dengan Muhammaddan rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Syarat-syarat Kalimat Laaillahailallah
Adapun syarat-syarat dalam kalimat tauhid antara lain yang pertama adalah mereka memberikan kesaksian kepada kebenaran. Dan mereka tahu tentang makna kalimat Laailahaillallah, apa kandungan yang ada pada kalimat tauhid tersebut. Kedua syarat kalimat Laailahaillallah adalah harus yakin tanpa ada keraguan sedikitpun bahwasanya tiada sesembahan yang haq kecuali Allah. Yang ketiga itu al-ikhlas orang yang mengucapkan kalimat Laailahaillallah harus ikhlas hatinya. Harus bersih di dalam hatinya ada hanya ada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ketika beramal dia memberikan amalnya hanya untuk Allah subhanahu wa ta’ala. Karena Allah tidak menerima dari orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu. Amal mereka gugur tidak diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kemudian yang ke-4 syarat kalimat tauhid yaitu orang yang beriman mengucapkan kalimat Laailahaillallah harus jujur tidak boleh bohong seperti orang-orang munafik. Orang yang mengucapkan kalimat Lailahaillallah harus benar-benar jujur, tidak munafik. Tidak menyembunyikan kekufuran dan kedustaan dalam dirinya, Apa yang diucapkan sama dengan apa yang ada dalam dalam hatinya. Syarat yang kelima adalah seseorang mencintai kalimat-kalimat tersebut. Seorang mengucapkan kalimat Laailahaillallah harus mencintai Allah dan mencintai kalimat Allah. Mencintai kalimat tauhid ini syaratnya harus cinta kepada Allah. Salah satu tanda cinta pada Allah adalah mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Syarat dari kalimat tauhid yang keenam adalah harus menerima menyembah hanya kepada Allah. Bahwa kita hanya berharap, meminta dan memohon hanya kepada Allah. Syarat yang ke-7 adalah menerima kalimat tersebut dengan mewujudkan dalam setiap amal perbuatannya. Lalu syarat yang ke-8 yaitu Istiqomah dalam iman kepada Allah dan beribadah pada Allah. Syarat dari kalimat Lailahaillallah yang diucapkan adalah sampai akhir hidup kita.
Rasulullah mengarahkan agar umat ini wafat di atas kalimat Laailahailallah. Ini menunjukkan bahwa seorang Itu dari pertama sampai akhir harus berupaya untuk berpegang pada kalimat tauhid. Syarat-syarat dari kalimat Lailahaillallah yang disebut oleh para ulama dalam karya-karya tulis mereka setelah meneliti mencermati ayat-ayat Alquran dan hadis hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam karena memang kalimat ini tidak hanya diucapkan ucapan-ucapan biasa diletakkan dalam diri kita kemudian dipraktekkan dalam kehidupan kita.
Simak juga kajian Keutamaan Kalimat Tauhid
Komentar