Segala puji bagi Allah yang memberikan segala bentuk kenikmatan yang perlu untuk kita syukuri. Dan di antaranya ialah dengan diutusnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sehingga manusia bisa terbebas dari perbudakan, zaman jahiliyah dan segala macam bentuk kesyirikan.
Begitu halnya dengan negeri ini, atas rahmat Allah dan ridho-Nya, sehingga melalui tangan para pahlawan yang takut hanya kepada Rabbnya, negeri ini terbebas dari jajahan negera lain. Negara Kesatuan Republik Indonesia berhasil diperoleh dan bertahan hingga waktu ini.
“Merdeka” menurut KBBI adalah suatu kata yang memiliki arti kata lain seperti kata bebas. Dan telah sampai kepada kita saat ini kata “Merdeka” yang tersemat di dalam negeri ini. Indonesia terlepas dari jajahan negara lain. Rakyatnya tak lagi tepaksa untuk melakukan sesuatu di luar kemampuannya. Bangsa ini tak lagi budak negera lain. Kebebasan telah berhasil diperoleh melalui perjuangan orangtua atau pendahulu kita.
Lantas apakah merdeka juga bermaksud agar para rakyatnya hidup dengan bebas.
Kemerdekaan tak lain adalah salah satu bentuk kenikmatan yang Allah berikan kepada bangsa Indonesia. Dan sebuah kenikmatan haruslah tersambung dengan rasa syukur. Jangan sampai dengan hadiah kemerdekaan ini kita salah bertindak dan datang kemurkaan Allah تعالى terlebih dengan berpesta-pesta, bermabuk-mabukan atau melakukan sesuatu hal yang mubazir atau sia-sia. Kita melihat firman Allah dalam menyikapi sebuah kenikmatan-Nya.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) untukmu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangatlah berat.” (Ibrahim ayat 7)
Dan berkata Ibnul Qayyim رحمه الله di dalam kitabnya Uddatush Shobirin wadzakhirotisy Syakirin bahwa bersyukur memiliki tiga rukun yaitu
a. Pengakuan atas nikmat Allah yang telah diberikan
b. Memuji Allah atas nikmat-Nya karena tidak ada yang berhak dipuji selain Allah
c. Mengharapkan ridho atas apa yang telah diberikan
Rasa syukur bisa seorang wujudkan dengan menambah ketaatan kepada Allah. Misalnya dahulu seseorang tidaklah bisa mendirikan sholat kecuali dengan bersembunyi. Kini setelah kemerdekaan datang, masjid berlimpah ruah. Maka rasa syukurnya bisa ia wujudkan dengan selalu menghadiri masjid-masjid Allah di setiap lima waktunya.
Atau dahulu seseorang yang ingin belajar tak mudah ia wujudkan kecuali di tengah-tengah kegelapan bersama lampu minyak yang redup. Dan kini setelah kemerdekaan maka seseorang bisa bersyukur dengan bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu, melakukan penemuan dan membuat karya yang bermanfaat bagi ummat dan bangsa negara.
Berbeda halnya apabila seseorang hanya menggunakan waktunya di masa kemerdekaan ini dengan hanya bermalas-malasan, menghabiskan uang untuk bermain game atau berpacaran sehingga terlalaikan. Maka siapa saja yang melihatnya pasti membencinya. Terlebih lagi Allah تعالى . Maka tak heran apabila musibah atau bencana masih sering terjadi. Dan itu semua terjadi karena ulah tangan manusia. Sebagaimana firman Allah تعالى
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar Rum ayat 41)
Maka perjuangan yang telah mengorbankan jiwa dan harta ini. Pengorbanan yang menumpahkan darah dan air mata ini. Tak layak untuk seseorang menikmati perjuangan ini dengan bermaksiat kepada Allah atau berbuat syirik atau berdurhaka kepada orangtua.
Allah تعالى berfirman
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Al-A’raf ayat 96)
Dengan adanya kemerdekaan ini, sepatutnya seseorang bertambah keimannya. Ia bersemangat untuk melakukan perintah Allah dengan mengharapkan ridho-Nya dan menjauhi larangan Allah karena takut neraka-Nya. Sehingga tak ada krisis atau problematika di dalam hidupnya bahkan negeri ini.
Dan jangan sampai kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Al-Quran. Sehingga adzab tak turun di muka bumi Indonesia.
Wallahu Ta’ala A’lam