Tausiyah singkat bersama Ustadz Mubarak Bamualim Lc. M.H.I dengan tema “Jika Dia Terjatuh Pada Kesalahan”. Salah satu sifat yang terpuji pada seorang hamba yang beriman adalah hendaknya ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Hal ini sesuai dengan yang disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Tidak sempurna iman salah satu diantara kalian sehingga ia mencintai satu kebaikan bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai kebaikan itu bagi dirinya”. Ketika seseorang yang beriman memandang saudaranya sesama muslim, jika dia terjatuh pada kesalahan hendaknya ia melihat dengan kacamata seorang dokter. Dia melihat kepada saudaranya dengan penuh kasih sayang seperti dokter kepada pasiennya. Begitu pula dengan seorang da’i bila ia melihat saudaranya, jika dia jatuh pada kesalahan hendaknya dilihat dengan penuh kasih saying. Dia ingin menyelamatkan saudaranya. Dia menginginkan kebaikan bagi saudaranya sebagaimana ia menginginkan kebaikan bagi dirinya. Ini adalah bukti kecintaan seorang muslim kepada saudaranya.
Banyak kita jumpai sekarang ini pada seseorang ketika melihat sesuatu kesalahan atau penyimpangan langsung ia sebarkan penyimpangan itu. Ketika melihat saudaranya, jika dia terjatuh pada kesalahan ia tidak memberikan nasihat yang baik. Bahkan terkadang senang dengan penyimpangan yang dilakukan saudaranya. Ini adalah tanda ia tidak mencintai saudaranya. Kalau seorang mukmin mencintai saudaranya maka ketika dia jatuh pada kesalahan atau kekeliruan, dia akan mendatangi saudaranya. Dia akan mengingatkan saudaranya dengan tulus ikhlas, karena ingin saudaranya selamat.
Simak juga kajian: Merenungi Tanda Kekuasaan Allah, Wasiat Nabi, Agar Amal Diterima
Komentar